Formulir Kontak



  • media.bloggerjakarta.net

  • media.bloggerjakarta.net

  • media.bloggerjakarta.net

Selasa, 30 Januari 2018

Etika Bisnis Islam

Islam sebagai agama tidak hanya mengajarkan tentang beribadah saja namun juga mengajarkan hal yang halal dan haram. Halal dan haram tidak hanya meliputi makanan dan minuman saja, bisa dilihat bahwa halal dan haram juga meliputi seluruh kegiatan atau perilaku seseorang. Dapat dikatakan sesuatu apapun yang dihasilkan seseorang mulai dari niat, pikiran dan tindakan juga termasuk kedalam persoalan halal dan haram, bahkan halal dan haram dapat disimpulkan dari hasil baik atau buruknya serta cara mengerjakan suatu perbuatan tersebut, sehingga dari penjelasan tersebut maka berbisnis pun juga bisa dikatakan halal atau haram.
Berkaiatan dengan bisnis, islam juga telah memberikan aturan dan ketentuan bagaimana menjalankan proses serta menerapkan prinsip bisnis sesuai dengan syariat. Sistem yang menganut prinsip prinsip ajaran islam disebut dengan syariah, dan penerapan syariah sangat luas seperti dalam sistem perbankan, transaksi jual beli dan berbisnis. Terkait dengan bisnis, maka yang disebut bisnis syariah berarti di dalamnya harus terdapat etika etika yang mencerminkan ketentuan serta pelaksanaan bisnis yang sesuai dengan ajaran syariat islam. Etika etika ini penting untuk ditegakkan karna selain memberi manfaat yang merata juga memberikan rasa aman dalam berbisnis sehingga hasil yang didapat pun menjadi positif.
Etika merupakan studi standar moral yang tujuan eksplisitnya adalah menetukan standar yang benar  atau didukung oleh penalaran yang baik. Etika mencoba mencapai kesimpulan moral antara yang benar dan salah serta moral yang baik dan jahat. Menurut K. Bertens dalam buku Etika, merumuskan pengertian etika kepada tiga pengertian; Pertama, etika digunakan dalam pengertian dan norma norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Kedua, etika dalam pengertian kumpulan asas atau nilai nilai moral atau kode etik. Ketiga, etika sebagai ilmu tentang baik dan buruk.
Sedangkan bisnis menurut Ar Raghib Al Asfahani dalam Al Mufradat Fi Gharib Al Quran, At Tijarah bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan. Aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan semata manusia tetapi dilakukan antara manusia dengan Allah, bahwa bisnis harus dilakukan dengan ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi dan perjanjian perjanjian dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan penipuan dan kebohongan demi memperoleh keuntungan. Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya dan dengan sesamanya.
Jadi, Etika Bisnis Islam merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal hal yang benar dan salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan. Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral. Artinya, etika bisnis islam merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Tauhid merupakan etika bisnis yang pertama. Tauhid secara umum dapat dikatakan suatu bentuk sikap atau tindakan yang berpedoman dan sesuai dengan tuntunan agama Islam, sehingga dengan menerapkan tauhid dalam bisnis bertujuan untuk menciptakan kegiatan yang tidak hanya berdasarkan mencari keuntungan semata namun yang lebih penting adalah untuk bertindak sesuai dengan aturan atau norma agama. Etika yang selanjutnya adalah berperilaku adil, hal ini juga telah dilakukan oleh Rasulullah dalam perjalanan berbisnisnya. Yang disebut dengan adil adalah mengutamakan kebenaran sesuai dengan aturan, begitu pula dalam berbisnis, semua tindakan yang berpedoman pada prinsip berkeadilan akan menghasilkan sebuah tindakan yang bermanfaat bagi semua pihak, baik itu untuk pelaku bisnis dan masyarakat selaku objek bisnis.
Kebebasan berkehendak juga menjadi salah satu etika bisnis, dimana masing masing pelaku bisnis diberikan kebebasan dalam berkehendak menurut tujuan yang ingin dicapainya dengan cara apapun. Sedangkan dalam etika bisnis syariah yang dimaksud kebebasan berkehandak bukanlah bebas tanpa batas, namun kebebasan yang sesuai dengan aturan agama yaitu bebas menetukan jenis bisnisnya, cara menjalankannya selama tidak terdapat unsur haram didalamnya, dan bebas berbuat apapun selama tidak berdampak merugikan kepentingan orang lain maupun kepentingan pelaku bisnis lainnya. Dengan aturan kebebasan berkehendak tersebut akan mempermudah dalam mengendalikan tanggung jawab yang juga termasuk dalam etika bisnis islam, masing masing pelaku bisnis harus bertanggung jawab atas perilaku bisnisnya dan harus berdasarkan aturan yang sudah berlaku dan aturan yang telah diajarkan syariat islam.
Selain berperilaku adil dan sesuai aturan, pelaku bisnis juga harus menjalankan bisnisnya dengan niatan yang baik dan tolong menolong. Pada dasarnya adanya niat berkaitan dengan terbentuknya sebuah tindakan juga menentukan hasil akhir dari tindakan tersebut baik atau buruknya tergantung dengan niat awalnya. Dalam bisnis syariah pun juga memperhatikan pentingnya dalam upaya memiliki sebuah niat yang baik dalam berbisnis, karena nantinya akan berdampak pada halal atau haram hasil bisnis tersebut. Jika pada umumnya sebuah bisnis saling berlomba lomba untuk memenangkan pasar dan mamiliki pelanggan yang loyal sehingga akan menghasilkan keuntungan semaksimal mungkin. Dari pola bisnis yang seperti ini sangat terlihat bahwa banyak diantara pelaku bisnis hanya terpusat pada hasil keuntungan yang diperoleh tanpa memperhatikan aspek sosial dari hasil bisnis tersebut. Aspek sosial yang dimaksud adalah berbagi hasil keuntungan kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bentuk zakat, infaq, dan sedekah. Jika para pelaku bisnis mampu menempatkan aspek sosial sebagai tujuan utama mereka, maka bukan keuntungan lagi yang menjadi prioritas tujuan bisnisnya, namun terwujudnya dampak saling tolong menolong untuk memberikan manfaat bersama.
Etika bisnis islam yang terakhir dan termasuk paling penting adalah bebas dari unsur riba dan tidak berbisnnis yang haram. Munculnya kegiatan riba hingga sekarang ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti sistem perbankan yang masih mengandung unsur riba serta surangnya pengetahuan masyarakat untuk mengenali segala bentuk riba secara mendalam. Fenomena tersebut sangat bertolak belakang dengan prinsip bisnis syariah yang menerapkan sistem islam dalam menjalankan kegiatannya. Selain dilarang oleh syariat, riba juga menyebabkan kedzoliman salah satu pihak yang melakukan transaksi bisnis sehingga membuat kerugian baginya. Termasuk juga pantangan dalam berbisnis syariah adalah tidak diperbolehkan terlibat dalam segala bentuk kegiatan yang terdapat unsur haram didalamnya. Kegiatan yang termasuk diharamkan adalah berkaitan dalam rangka memilih jenis usaha, cara menjual atau distribusi, dan pembagian keuntungan bisnis. Islam telah mengatur dan menentukan mana yang disebut halal dan mana yang disebut haram. Bisnis yang haram dalam arti luas bisa juga disebut sebagai segala bentuk yang memberikan dampak buruk atau terdapat kebohongan didalamnya.


Ditulis oleh : Adinda Dian R ( Mahasiswa STEI SEBI )

Siksa dan amalan yang dapat menyelamatkannya

            Kematian adalah suatu hal yang menakutkan bagi banyak manusia, padahal pada dasarnya kematian adalah satu jalan menuju kehidupan kekal yang di cita-citakan, yaitu kehidupan di surga.
Satu hal yang menakutkan dari kematian adalah siksa kubur. Sesungguhnya siksa kubur itu dapat di hindari dengan meperbanyak amal selama hidup didunia.
Ada sebuah hadist hasan yang menguraikan tentang amalan yang bisa menghindari seseorang dari siksa kubur :
Dari Abu Musa al-Madini, meriwayatkan dari hadist Faraj ibn Fadhalah, “Hilal abu jabalah telah memberitaukan kepada kami, dari Sa’id ibn Musayyab, dari Abdurrahman ibn Samurah, ia berkata: “Rasulullah SAW datang dan saat itu kami berada di Shuffah, tempat yang biasa dihuni orang-orang fakir miskin, di Madinah. Beliau berdiri dihadapan kami seraya bersabda:
Semalam aku bermimpi yang benar-benar menakjubkan. Aku melihat seorang laki-laki dari umat ku yang dikepung setan-setan. Ia didatangi  zikir kepada Allah, yang membuat setan-setan itu terbang menjauhinya.
Aku melihat laki-laki lain dari umat ku yang dikepung malaikat azab. Ia didatangi shalatnya, yang membuatnya selamat dari tangan-tangan para malaikat itu.
Aku melihat seorang laki-laki dari umat ku yang menjulur-julurkan lidahnya karna kehausan. Setiap kali ia mendekati kubangan air, ia dicegah dan diusir. Lalu ia didatangai bulan puasa ramadhan. Yang membuatnya bisa minum hingga kenyang.
Aku melihat seorang laki-laki dan para nabi yang duduk mementuk lingkaran. Setiap kali orang itu mendekat ke lingkaran  para nabi itu maka ia dicegah dan diusir. Lalu ia didatangi kesuciannya dari junub, yang menghela tangannya dan mendudukkannya di sisiku.
Aku melihat seorang laki-laki dari umat ku yang di kelilingi kegelapan dari depan, belakang, samping kiri dan kanannya, atas dan bawahnya, dan ia dalam keadaan bingung dalam kegelapaan itu. Iapun didatangi haji dan umrahnya lalu mengeluarkannya dari kegelapan itu dan memasukannya ke tempat yang terang bercahaya.
Aku melihat seorang laki-laki dari ummat ku yang ketakutan oleh kobaran api dan jilatannya. Lalu ia didatangi sedekahnya hingga sedekah itu menjadi tabir antara dirinya dan api dan juga menjadi pelindung kepalanya.
Aku melihat seorang laki-laki dari umatku yang berbicara kepada orang mukmin, tetapi mereka tidak mau berbicara kepadanya. Lalu ia didatangi silaturahminya yang berkata : “wahai orang mukmin ia adalah orang yang suka bersilaturahmi, bicaralah kepadanya” maka merekapun berbicara padanya dan menyalaminya hingga diapun meny


Ditulis oleh : Zainab ( Mahasiswa STEI SEBI )

Rabu, 24 Januari 2018

Bisnis Syariah kelola SDM dengan cara syariah

Saat ini mulai banyak bermunculan bisnis-bisnis baru yang membawa label syariah. Beraneka ragam jenisnya, ada yang di bidang fashion ada yang di bidang kuliner ada juga yang dibidang jasa, dan dibidang lainnya. Fenomena ini terjadi adalah karna tren “syariah” saat ini sedang baik dipandangan masyarakat. saat ini pun tagline tentang hijrah dan dakwah sudah marak di media sosial dan akhirnya para praktisi bisnis pun berinovasi dengan trend yang sedang berkembang.

Seperti apa sebenarnya bisnis syariah itu? Bisnis syariah adalah sebuah praktek usaha perdagangan atau yang dapat menghasilkan keuntungan dengan menggunakan cara yang sesuai dengan anjuran islam. Bisnis syariah bukan hanya kegiatan jual-beli yang tergetnya mendapatkan keuntung, namun bisnis ini lebih mengarah kepada hukum islam sesuai dengan ajaran Al-qur’an dan sunnah. Bisnis syariah juga perniagaan yang mengedepankan konsep halal-haram. jika haram ditinggalkan dan jika halal dilakukan. Hingga tujuan utama dari berjalannya bisnis ini adalah mendapat keridhoaan Allah.

Pertanyaanya adalah apakah bisnis syariah yang saat ini yang banyak menjamur sudah benar-benar menerapkan sistem islam didalamnya? Mungkin sebagian praktisi bisnis syariah sudah menerapkan beberapa hal yang menjuru pada ajaran islam. Seperti misalnya membelanjakan bahan yang akan diolah dari uang halal, dan produknya pun di buat dari bahan-bahan yang sudah jelas halal. begitupun dengan penetapan harga dan cara penjualan, sudah mengikuti aturan islam. Namun tidak hanya proses produksi dan bahan yang halal yang menjadi perhatian dalam bisnis syariah. Mengelola sumber daya manusia dalam bisnis syariah pun juga butuh perhatian khusus dan tentu saja cara mengelola sumber daya manusianya juga mengacu pada ajaran islam.
Karna, tidak dapat dipungkiri, Sumber Daya Manusia juga merupakan salah satu faktor terpenting pada sebuah perusahaan atau organisasi maka memanajemen sumber daya manusia dalam suatu praktik bisnis. jelas juga suatu yang tidak bisa di elakkan kepentingannaya. Sumber daya manusia dalam suatu praktik bisnis perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkemangan bisnis tersebut. Apabila bisnis ingin berkembang maka diikuti pula dengan pengembangan sumber daya manusianya.

Seluruh praktisi bisnis syariah haruslah sudah paham bahwa islam adalah agama sempurna yang telah menetapkan segala hukum dan aturan dalam kehidupan didunia ini. Maka bagi praktisi syariah juga harus mengelola sumber daya manusia yang ada sesuai dengan ajaran islam.
Dalam pelaksanaanya, yang pertama kali harus dilakukan adalah memilih orang-orang atau karyawan yang sudah faham dalam menjalankan kewajiban beragama sesuai dengan tuntutan islam. sehingga tidak sulit untuk menyamakan pemahaman dan pemikiran dalam berjalannya pekarjaan.

Seorang pepatah kuno mengatakan bahwa salah satu pengajaran terbaik adalah dengan memberikan keteladanan, dari sana dapat disimpulkan bahwa sang pemegang kekuasaan dalam bisnis tersebut haruslah lebih dulu menerapkan ajaran islam secara baik dalam kehidupannya, seperti selalu mengerjakan solat di awal waktu, selalu rendah hati, bertutur kata lembut, jujur dan selalu mengerjakan amalan-amalan sunnah. Maka, jika sudah ada keteladanan yang diberikan oleh pemegang kekuasaan, memberikan arahan pada sumber daya manusia atau karyawan untuk membudayakan kehidupan beragama dalam praktik bisnispun akan mudah.

Untuk memotivasi sumber daya manusai agar konsisten dalam menerapkan amalan-amlaan shalih bisa dengan cara memberikan rewerd pada mereka yang selalu mengerjakan amalan sunnah misalnya solat duha atau bersedekah. Dilain sisi, motivasi atau pengajaran dari eksternal indifidu juga harus dilakukan, seperti mengadakan kajian rutin atau wirid bersama.
Pengelolaan sumber daya manusia dalam praktik bisnis syariah ini sangatlah penting karna orang-orang yang memiliki kedekatan hati pada tuhanya cendrung akan lebih khusyuk dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, memiliki sifat yang jujur dan santun dalam berprilaku. Dan akan berdampak pada eksistensi bisnis itu sendiri.
Ditulis oleh : zainab ( Mahasiswa STEI SEBI )

Rabu, 25 Januari 2017

JANGAN HAKIMI KU KARENA MASA LALU KU


Aku, hanya seseorang yg ingin berhijrah.

Perlahan, aku tinggalkan hal hal yg mendekatkanku dengan kemaksiatan.
Godaan, rintangan, silih berganti menghampiriku.
Ejekan, cibiran bahkan pernah terdengar ditelingaku.

Kehilangan teman, kehilangan kekasih pernah kurasakan.

Namun aku bertanya.
Hijrah itu untuk siapa.

Masa laluku, buruk. Bahkan sangat buruk.
Karena itu, aku ingin memperbaiki , aku tak tau kapan hidupku berakhir, aku tak tau kapan usiaku terhenti.

Yang aku tau, setiap hari, usiaku semakin berkurang, namun dosaku semakin bertambah.

Dulu aku seorang pendosa, Bahkan sampai sekarang. Namun aku tau Allah Ya Ghafuur. Allah Maha Mengampuni. Karena itu ku putuskan untuk berhijrah.

Dulu aku jarang melakukan ibadah, shalat hanya untuk menuntaskan kewajiban.
Al-Quran hanya bisa kupandangi.
Namun aku tau Allah Ya Fattaah. Allah Maha Pembuka Rahmat. Karena itu kuputuskan untuk berhijrah.

Seseorang pasti memiliki masa lalu yang buruk. Namun ada kalanya hidayah itu datang.
Hidayah selalu datang pada kita, namun kita tidak segera meraihnya. Ya. Kita mengabaikannya. Yang kita lakukan hanyalah menunggu. Menunggu kapan hidayah itu akan menghampiri kita. Padahal, hidayah bukan untuk ditunggu, melainkan untuk diraih.

Ketika Allah sudah mengetuk hati kita, bukalah hati kita lebar lebar.
Perkenankan hidayah itu masuk ke dalam hati kita.

Jika kita meninggalkan sesuatu hal karena Allah. Yakinlah Allah pasti mengganti sesuatu itu dengan yang lebih baik.
Hijrah butuh proses. Hargailah proses hinrah seseorang. Jangan hanya bisa berkomentar lantaran masa lalunya yang buruk.

Namun cobalah untuk mengikuti jalan hijrahnya. Raihlah kemenangan itu. Inshaa Allah, Allah akan memudahkan jalan hijrahmu.

oleh : Raudya Ichsania

ABOUT WOMAN

“ Wanita itu tidak diciptakan dari ubun ubun lelaki untuk dipuja dan dipuji, bukan pula dari telapak kaki untuk dihina dan disakiti, namun dari tulang rusuk yang dekat denagn hati untuk di sayangi dan dekat dengan tangan untuk dilindungi.”
    Miris, kesal, ingin mereka dibalas atau bahkan merasakan ketika halnya wanita diperlakukan tidak dengan semestinya. Namun, apa yang akan berubah ketika kita hanya menggerutu tapi tidak ada action yang pasti ??
    Ketika banyak kasus mengenai pelecehan ataupun kekerasan yang terjadi pada wanita, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pelaku tindak kejahatan tersebut. Karna, tidak menutup kemungkinan bahwa korbanlah yang menjadi pemicu tindak kriminal itu terjadi. Mungkin tidak secara prilaku yang menyebabkannya, namun unsur lain seperti cara berpakian yang kurang sopan juga bisa menjadi pemicu tindak kriminal itu terjadi.
    Tidak hanya itu, salah pergaulan juga kerap kali menjadi salah satu jalan yang bisa menyebabkan tindak kriminal. Seperti pada kasus 2 orang yang memperkosa anak perempuan di kuburan Ciborong, Jalan Pancoran Barat II, Pancoran, Jakarta Selatan, jum’at 13 Mei 2016 oleh Beritasatu.com. Dalam berita itu dinyatakan bahwa anak perempuan yang menjadi korban adalah anak yang putus sekolah kelas 2 SMP datang ke Lapangan Airlangga Pancoran, sekitar pukul 02.00 WIB. Kemudian, korban minum minuman keras jenis Sofie Ambon dicampur minuman bersoda bersama 10 orang remaja lain yang sebagian besar tak dikenalnya. Usai minum minuman keras di tempat itu korban dibawa ke tempat kejadian peristiwa. Dapat kita ketahui dalam kasus ini korbanlah yang telah menyemplungkan dirinya ke jalan yang salah sehingga terjadilah tindak kriminal itu.
    Mengambil pelajaran dari kasus diatas, peran orang tua juga penting dalam membimbing anak sejak dini. Mengajarkan etika, cara bergaul dan lain sebagainya. Orang tua juga memiliki peran yang penting untuk terus mengawasi atau berada disamping anaknya saat mengalami masa masa pubertasi, masa masa ingin tahu tentang segala hal, masa masa ingin mencoba ini dan itu. Mereka membutuhkan bimbingan orang tua yang multifungsi, sebagai teman ataupun sahabatnya. Terus memonitoring kegiatannya dan memotivasinya saat ia mulai putus asa, agar bukan orang yang salah lah yang berada disampingnya saat ia membutuhkan dukungan.
Tak sedikit juga kasus pelecehan kepada perempuan yang terjadi di tempat kerja. Pelecehan seksual di tempat kerja dapat diartikan sebagai segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran. Tindakan lain yang mencakup rentang pelecehan seksual meliputi main mata, siulan nakal, komentar berkonotasi seks atau gender, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual. Contoh lain dari beberapa pelecehan seksual yang lebih ekstrim adalah mengintimidasi/mengancam korban untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa membuat korban tidak nyaman seperti ajakan melakukan hubungan seksual atau pemerkosaan. Pelecehan seksual di tempat kerja juga termasuk melakukan diskriminasi gender dalam hal promosi, gaji atau pemberian tugas dan tanggungjawab.

    Sedih, marah ketika kita melihat atau berada di posisi tersebut. Namun, apa yang bisa dilakukan? Para korban hanya bisa diam karna takut menghadapi ancaman dari atasan, takut dipecat, tidak mendapatkan pekerjaan atau bonusan gaji yang tidak cair, tidak dapat promosi, jam kerja yang semakin lama, tugas tugas yang semakin berat, mengabaikan hak hak yang lainnya dan ketakutan ketakutan lain yang korban rasakan.
    Ingatlah, kita bukan wanita yang lemah. Kita juga berhak hidup tenang dan bahagia. Dalam hal ini, diharapkan kepada perempuan ketika mencari pekerjaan hendaklah membaca surat perjanjian yang diberikan kantor dengan detail, berani mengatakan tidak untuk setiap ajakan yang berkonotasi seksual, berpakaian yang sopan, karna biasanya lelaki juga bisa tergugah untuk melakukan hal hal yang tidak baik hanya dengan melihat cara berpakaian kita. Jika pelecehan telah terjadi, catat bukti komunikasi (sms,telpon,bbm,line,dll), tempat, waktu, saksi. Laporkan kepadda pihak yang berwajib di perusahaan tersebut. Jika tidak ada tindakan, laporkan kepada pihak berwajib yang lebih tinggi atau pihak kepolisian.
    Mungkin dalam proses mengungkapkan kejahatan yang terjadi, banyak perasaan cemas yang menjadi beban pikiran. Maka dari itu, kita sebagai aktivis perempuan hendaknya memberikan solusi yang tepat seperti, adanya komunitas kreatif untuk orang orang yang mengalami kasus pemecatan akibat melaporkan tindak kejahatan yang terjadi. Dengan begitu, mereka tidak perlu terlalu merasa khawatir ketika pemecatan itu terjadi, karna ada solusi atau pekerjaan yang masih bisa mereka lakukan diluar pekerjaan kantor itu sendiri.
    Membuat wadah yang bermanfaat untuk para perempuan yang mungkin tidak dapat melanjutkan sekolahnya karna biaya, sehingga mereka tidak harus bekerja di tempat tempat yang salah. Atau mengadakan kegiatan bermanfaat yang menjadi rutinitas sehingga kita bisa memberdayakan sumberdaya perempuan agar lebih bermanfaat.
Tidak hanya untuk para perempuan, mengadakan edukasi atau kegiatan soisal untuk orang orang yang tidak memiliki pekerjaan yang menyibukkan mereka dalam hal kebaikan, membuat waktu mereka lebih produktif dan tidak memiliki pemikiran yang tidak baik karna sibuk memikirkan kebaikan selanjutnya. Juga menghindarkan mereka dari tempat tempat tongkrongan yang memang kurang bermanfaat.
    Selain itu, melatih skill beladiri juga bisa menjadi solusi untuk kita jika sewaktu waktu ada kejadian yang diluar dugaan menimpa kita. Karna kita memiliki skill beladiri, mental dan sikap kita sudah terlatih untuk berpikir apa yang harus dilakukan saat kejadian diluar dugaan itu terjadi. Refleks untuk melakukan tindak perlindungan terhadap diri sendiri sehingga membuat kita lebih aman.
    Bersyukurlah bagi kita yang sudah berada dalam lingkaran kebaikan tersebut. Dan peran kitalah untuk mewujudkan kebaikan bagi orang lain yang membutuhkan.

Adinda Dian Ramadhani
   

Berkiprah dalam Da'wah Berprestasi dalam Kuliah


Allah menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing untuk menjalani hidupnya. Tak ada manusia yang sempurna. Dengan kekurangan yang manusia miliki, tak jarang mereka khilaf dalam bertindak atau tidak tahu. Dengan sebab belum mengetahui atau lupa. Disinilah fungsi hidup bersosial, untuk mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan satu sama lain.

Dalam menyeru kepada kebaikan dan kebenaran tak cukup dengan bermodalkan kata-kata saja tanpa disertai bobot yang bermutu. Kuncinya adalah menuntut ilmu. Dengan ilmu manusia akan hidup lebih terarah, memiliki aturan, dan selamat dari kebodohan.

Ilmu akan rugi tanpa amal, amal tanpa ilmupun akan celaka. Ilmu jika dibawa takan memberatkan yang terjadi adalah meringankan. Ilmu disimpan sendiri takan berkembang atau bahkan beranak. Tapi, jika ilmu dibagikan ia akan menguntungkan dan memperkaya. Itulah sebabnya menyampaikan menjadi suatu keharusan. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa:

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki Ilmu, barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka wajib baginya memiliki Ilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki Ilmu” (HR. Turmudzi)

Sesungguhnya pemuda kita sedang mengalami kekalahan mental. Mereka butuh pembangkit rohani yang dapat melepaskan kegamangan hidup dan kehawatiran masa depan dari pundaknya hingga dapat bangkit kembali, penuh semangat menuju cahaya fajar dan terbitnya matahari, mengibarkan bendera kebenaran, kekuatan dan kemerdekaan.

Berilmu amaliyah-Beramal ilmiyah. Itulah yang seharusnya dilakukan oleh para pemuda- pemudi. Semangat yang tak dimiliki golongan tua, ilmu yang tak dimiliki anak kecil, inilah modal awal bagi remaja. Berkiprah dalam prestasi yang sesuai dengan fashionya akan mudah. Segala sesuatu ada tempatnya, ada waktunya ada caranya dan ada prosesnya, baik itu manusia, benda atau rancangan. Mahasiswa dengan bakat yang mereka miliki kemudian mengabdi pada negri ditambah semangat yang tak dimiliki oleh golongan tua dapat mengubah dunia. Mengaplikasikan segala ilmu yang diraihnya, dalah sebuah prestasi yang jarang dimiliki oleh penuda-pemudi.

Da’wak kepada Allah SWT itu seni yang amat tinggi, diilhami oleh aqidah dan diperbaharui oleh indra yang peka, bersih dan terdidik, diperjelas dengan keterampilan berimvovisasi dan dibalut dengan jiwa yang ramah.

Ilmu bukan untuk disimpan, bukan untuk disombongkan. Tapi, ilmu untuk dijalankan dan dibagikan. Da’wah adalah kewajiban yang harus dilakukan agar tidak sendiri menuju surganya Allah SWT. Karena hidup berjama;ah jauh lebih indah. Da’wah dan ilmupun tak bisa dipisahkan begitu saja. Keduanya saling berkaitan erat. Sarana ilmu menjadi sarana da’wah pula. Tujuan mencari ilmu sama halnya dengan da’wah. Sama-sama menginginkan kehidupan dunia-akhirat yang baik.

Fitri Fauziyah-STEI SEBI

Ketika Menikah adalah Solusi

”Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, ialah diciptakannya pasangan-pasanganmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung padanya. Dan Allah menjadikan di antara kalian perasaan tenteram dan kasih sayang. Pada yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir”
Pembaca yang budiman Pada kesempatan kali ini saya datang dengan karya tulisan saya yang berjudul “Ketika menikah menjadi solusi” ketika tiba masa usia aqil baligh, maka perasaan ingin memperhatikan dan diperhatikan lawan jenis begitu bergejolak. Banyak perasaan aneh dan bayang-bayang suatu sosok berseliweran tak karuan. Kadang bayang-bayang itu menjauh tapi kadang terasa amat dekat. Kadang seorang pemuda bisa bersikap acuh pada bayang-bayang itu tapi kadang terjebak dan menjadi lumpuh.                    
Semakin panjang upaya penyelesaian dilakukan yang jelas perasaan sakit dan tertekan semakin tak terperikan. Sebaliknya semakin cepat/pendek waktu penyelesaian diupayakan, kebahagiaan & kegairahan hidup segera dirasakan. Hidup menjadi lebih berarti & segala usahanya terasa lebih bermakna,dan cinta akan berkembang pada waktunya.
Penyelesaian apa yang dimaksud? Pernikahan! Ya menikah adalah sebuah solusi untuk menghentikan berbagai kehampaan yang terus mendera,,bayang-bayang semu yang selalu mengikuti serta juga jalan bagi terbukanya ridha ALLAH SWT.                                                                                                                          
Lantas kapan? Bilakah iabisa dilaksanakan?                                                                                               Segera!!!Segera di sini jelas berbeda dengan tergesa-gesa                                                                            Untuk membedakan antara segera dengan tergesa- gesa, bisa dilihat dari:   
Tanda-Tanda hati
Hati yang tenang, sebab hati yang tenang terbebas dari pemikiran mengenai hal-hal yang dilarang, berasal dari upaya membuat niatmurni untuk Allah dalam segala perkara. Kalau menyegerakan menikah karena niat yang jernih, Insya Allah hati akan merasakan sakinah, yaitu ketenangan jiwa saat menghadapi masalah-masalah yang harus diselesaikan. Kita merasa yakin, meskipun harapan & kekhawatiran meliputi dada ,Kadang cinta sebelum menikah bukanlah cinta sebenarnya, melainkan hanya cinta nafsu dan khayalan yang semu.
Di sebagian kebudayaan, menikah di usia muda adalah hal yang tabu dan asing, apalagi di zaman sekarang.Orang-orang zaman sekarang lebih mementingkan karir yang belum tentu membahagiakannya dan membuat hidupnya lebih tenang. Mereka berusaha mencari sebanyak - banyaknya kenikmatan dunia namun tanpa seseorang yang bisa diajak berbagi suka dan duka di sisinya                                                                                                                                                                             Ada lagi kenyataan bahwa sebagian paramedis berpendapat bahwa menikah di usia muda itu akan mebahayakan sistem reproduksi wanita, dikarenakan sistem reproduksinya belum matang. Kami katakan, "Pernyataan mereka itu hanya mengada - ngada..!"
Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya menikah di usia muda.
Diantaranya adalah:
1. Lebih terjaga dari dosa                                                                                                       
Dalam ajaran agama, menikah di usia muda adalah hal yang di anjurkan karena dapat mencegah terjadinya pergaulan bebas dan mencegah terjadinya perzinahan yang merupakan salah satu dosa besar yang sangat di murkai Allah Swt serta menghindari ke mudharatan yang lebih luas.
2. Lebih bahagia                                                                                                                              
Hasil riset menunjukkan, persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun. mereka umumnya
Pasangan muda lebih mudah menerima pasangan hidupnya. Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup “pas-pasan”, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut dan pasangan yang menikah di usia muda dapat saling bahu membahu dalam pemenuhan kebutuhan ekomoninya.
Bersama-sama mengejar mimpi
Lebih mudah meraih kesuksesan bersama
Faktor organ reproduksi lebih sehat
Lebih baik bagi masa depan anak-anak
Dan ada salah satu yang paling penting dari pada harus di segerakannya pernikahan bagi para pemuda ataupun pemudi yang sudah di anggap cukup umur/aqil baligh untuk melangsungkan pernikahanyaitu adalah dapat Menjauhkan Diri Dari Zina       
 Allah ta`ala berfirman,
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji Dan suatu jalan yang buruk.  ( QS. Al Isra : 32 )                                                                    
Oleh karna itu mari kita tanamkan slogan terbaru yakni "Nikah Yes Pacaran No"
Fachmi Fazri-STEI SEBI

Popular Posts